Senin, 07 November 2011

PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS MOTIVASI

Proses pembelajaran tradisional menitikberatkan pada metode imposisi, yaitu pembelajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru kepada peserta didik. Cara ini tidak mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan serta pemahaman peserta didik. Juga tidak diperhatikan apakah bahan-bahan atau materi ajar diberikan itu didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada peserta didik.

Setidaknya ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk menganalisis adanya motivasi dalam diri peserta didik, yaitu : (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita untuk menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan yang lain pada seseorang, (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat tanda-tanda.

Motivasi merupakan jantungnya proses pembelajaran.Oleh karena itu, motivasi begitu penting dalam proses pembelajaran, maka tugas guru yang pertama dan terpenting adalah membangkitkan atau membangun motivasi peserta didik terhadap apa yang akan dipelajari oleh peserta didik.Menurut Abraham Maslow, seorang pakar motivasi terkenal mengartikan motivasi sebagai keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadi apapun yang seorang mampu untuk mencapainya (http://motivasibelajar.worpress.com).

Peserta didik di sekolah membutuhkan adanya kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan kasih sayang dan harg a diri. Peserta didik yang yang tidak memiliki perasaan bahwa mereka dicintai dan mereka mampu, kecil kemungkinan untuk mencapai motivasi belajar yang kuat untuk mencapai perkembangan ke tingkat yang lebih tinggi. Guru yang berhasil membuat siswa merasa senang dan membuat mereka merasa diterima dan dihormati sebagai individu, lebih besar peluangnya untuk membantu mereka menjadi lebih bersemangat untuk belajar demi pembelajaran dan ketersediaan berkorban untuk menjadi lebih kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Apabila peserta didik dikehendaki menjadi siswa yang mandiri, mereka harus yakin bahwa guru akan merespon secara adil dan konsisten.

Oleh sebab itu, semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, hasil pembelajaran semakin baik. Sebab motivasi akan menentukan intensitas usaha peserta didik untuk melakukan sesuatu, termasuk di dalamnya melakukan belajar. Motivasi yang kuat dalam pembelajaran akan membawa hasil yang baik. Adanya usaha yang tekun, rajin,dan berjuang tanpa menyerah yang didasari oleh motivasi, maka peserta didik akan memperoleh hasil yang baik, sebab intensitas motivasi peserta didik akan menentukan tingkat pencapaian hasil belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar